Cerita Pemain Muslim yang Tidak Ikut dalam Tradisi Khas Bayern Munich ketika foto dengan sponsornya
WASIT BOLA : Bayern Munich, sebuah klub sepak bola yang dikenal dengan tradisi khasnya, selalu menyertakan sentuhan pribadi dalam setiap momen.
Salah satunya adalah tradisi foto tim dengan sponsornya setelah setiap pertandingan kandang. Namun, beberapa pemain memiliki cerita unik di balik tradisi ini.
Sentuhan Khas Noussair Mazraoui
Tradisi foto tim Bayern Munich adalah momen yang dinantikan oleh penggemar setiap kali pertandingan usai. Para pemain biasanya memegang bir dalam tangan mereka, mengikuti kebiasaan yang telah terjalin sejak awal tahun 1970an.
Namun, Noussair Mazraoui, seorang pemain Muslim, memutuskan untuk tidak memegang bir dalam foto tersebut. Alasannya, Mazraoui berpegang pada keyakinan agamanya yang melarang konsumsi alkohol.
Tindakan ini mencerminkan rasa hormatnya terhadap agama dan nilai-nilai yang diyakininya.
Ketidakhadiran H. Kane yang Bermakna
Tradisi yang kuat juga tidak terlepas dari momen ketidakhadiran. Harry Kane, salah satu pemain berbakat yang tengah bermain untuk klub, tidak hadir dalam sesi pemotretan terbaru.
Ini disebabkan oleh kehadirannya yang lebih mendesak—istrinya baru saja melahirkan anak kedua mereka, Vivienne Jane. Kane memilih untuk mendampingi istrinya dalam momen berharga ini daripada berpose dalam tradisi foto klub.
Tindakan ini melambangkan pentingnya keluarga dan komitmen dalam hidupnya.
Menyingkap Latar Belakang Tradisi
Tradisi foto tim Bayern Munich tidak hanya sekadar ritual. Inilah beberapa fakta menarik di baliknya:
- Awal Tradisi: Tradisi ini dimulai pada tahun 1972 oleh manajer saat itu, Udo Lattek. Lattek ingin menampilkan identitas Bayern Munich yang erat dengan budaya Bavaria dan bir.
- Sentuhan Budaya: Foto pertama diambil di tempat pembuatan bir Paulaner di Munich. Pemain berpose dengan bir Paulaner sambil mengenakan pakaian tradisional Bavaria.
- Pemanfaatan Pemasaran: Tradisi ini tidak hanya menghias ruang ganti, tetapi juga menjadi alat pemasaran yang populer bagi klub. Foto-foto ini digunakan dalam berbagai materi promosi klub.
- Pengecualian Terhormat: Meskipun kuat, tradisi ini tetap memberi ruang bagi pengecualian. Pemain yang sedang cedera atau diskors diperbolehkan melewatkan momen ini.
Kedewasaan Tradisi dalam Sejarah
Sejak dimulai, tradisi foto tim Bayern Munich terus berkembang. Pada tahun 2022, Noussair Mazraoui dan Sadio Mane, pemain Muslim pertama di klub ini, memperkaya makna tradisi ini.
Mereka memilih untuk tidak memegang bir dalam foto, menjunjung tinggi keyakinan agama mereka. Tradisi ini tidak hanya mencerminkan budaya klub, tetapi juga menghormati keragaman pemain yang membangunnya.
Tradisi foto tim Bayern Munich bukan hanya sekadar tampilan visual. Ia mengandung cerita-cerita berharga di balik setiap momen.
Sentuhan pribadi dari pemain seperti Noussair Mazraoui dan kesadaran akan nilai-nilai keluarga dari Harry Kane membuat tradisi ini semakin berarti.
Dalam setiap pose, terukir kisah-kisah yang menghubungkan klub, pemain, dan fansnya dalam suatu ikatan yang kuat.
Baca Juga : Ketegangan antara Nuno Espírito Santo dan Karim Benzema di Al-Ittihad
1 thought on “Cerita Pemain Muslim yang Tidak Ikut dalam Tradisi Khas Bayern Munich ketika foto dengan sponsornya”